Mahasiswa PGMI STAIN Mandailing Natal Ukir Prestasi Gemilang di Festival Internasional SeiBA ke-3 UIN Imam Bonjol Padang
- Kategori : Prestasi
- Dibaca : 65 Kali

Mahasiswa PGMI STAIN Mandailing Natal Ukir Prestasi Gemilang di Festival Internasional SeiBA ke-3 UIN Imam Bonjol Padang
Panyabungan — Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) STAIN Mandailing Natal kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang bergengsi tingkat internasional. Pada kegiatan SeiBA International Festival ke-3 tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, tim mahasiswa PGMI berhasil meraih dua Gold Medal sekaligus pada cabang lomba Tari Kontemporer dan Tari Tradisional.
Mahasiswa berprestasi tersebut adalah Rizki Yulirahma Nasution dan Ramilah Candrawinata, yang tergabung dalam satu tim dan tampil memukau di atas panggung. Melalui koreografi yang mengangkat kekayaan budaya Mandailing dengan sentuhan artistik kontemporer, keduanya berhasil mencuri perhatian dewan juri dan penonton. Penampilan gemilang mereka mengantarkan tim PGMI STAIN Mandailing Natal meraih Gold Medal di dua kategori lomba sekaligus, mengungguli puluhan peserta dari berbagai perguruan tinggi nasional maupun luar negeri.
Festival internasional tahunan ini resmi dibuka oleh UIN Imam Bonjol Padang pada Selasa (30/9/2025) dengan mengusung tema “Diversity of Nusantara Cultures.” Acara berlangsung meriah dan spektakuler di Kampus III Gedung J, serta dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, civitas akademika, dan tamu undangan dari dalam maupun luar negeri.
Ajang SeiBA International Festival tahun ini diikuti oleh peserta dari empat negara — Malaysia, Kamboja, Filipina, dan Thailand — serta 16 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia, menjadikannya salah satu festival seni budaya Islam terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Dalam sambutannya, Ketua Program Studi PGMI STAIN Mandailing Natal, Rahmi Seri Hanida, M.Pd, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi atas prestasi mahasiswanya tersebut.
“Kami sangat bangga atas pencapaian Rizki dan Ramilah yang telah mengharumkan nama STAIN Mandailing Natal di tingkat internasional. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa PGMI tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kreativitas dan kepekaan terhadap seni serta budaya Nusantara,” ungkap Rahmi Seri Hanida.
Beliau menambahkan bahwa keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus mengembangkan potensi diri.
“Kami di prodi PGMI berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa dalam berbagai kegiatan positif yang mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan, seni, dan budaya. Ini sejalan dengan visi kampus untuk mencetak calon guru madrasah yang berkarakter, berbudaya, dan berdaya saing global,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua STAIN Mandailing Natal, Prof. Dr. H. Sumper Mulia Harahap, M.Ag, juga memberikan apresiasi dan dukungan penuh atas prestasi yang diraih mahasiswanya.
“Saya sangat mengapresiasi capaian mahasiswa PGMI yang telah berhasil meraih dua medali emas dalam ajang internasional ini. Prestasi ini mencerminkan semangat dan kualitas mahasiswa STAIN Mandailing Natal yang mampu bersaing di tingkat global. Kami berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan membawa nama baik kampus di berbagai bidang,” ujar Prof. Sumper Mulia.
Beliau juga menegaskan bahwa STAIN Mandailing Natal terus berkomitmen membina mahasiswa agar berkembang secara holistik — baik dalam aspek akademik, spiritual, maupun kultural.
“Kami akan terus menciptakan lingkungan akademik yang kondusif untuk mendorong mahasiswa mengasah potensi diri, kreatif, dan berakhlak mulia. Kegiatan seperti Festival SeiBA ini adalah wadah penting bagi mahasiswa untuk mengekspresikan diri sekaligus memperkenalkan budaya lokal Mandailing di kancah internasional,” tambahnya.
Dengan diraihnya dua Gold Medal pada ajang internasional ini, STAIN Mandailing Natal semakin menegaskan kiprahnya sebagai institusi pendidikan Islam yang tidak hanya fokus pada penguatan akademik, tetapi juga pada pengembangan bakat, kreativitas, dan pelestarian nilai-nilai budaya bagi generasi muda.



